Google Website Translator Gadget

Rabu, 10 Agustus 2011

Penyakit-Penyakit yang Paling Mematikan di Dunia

          Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.
          Patologi adalah pelajaran tentang penyakit. Subyek pengklasifikasian sistematik penyakit disebut nosologi. Badan pengetahuan yang lebih luas tentang penyakit adalah kedokteran.

Berikut adalah 7 penyakit paling mematikan di dunia :

1.    Kanker
          Setiap orang mempunyai sel kanker di dalam tubuh. Sel-sel kanker ini tidak terlihat dalam tes standar hingga mereka berkembang biak menjadi bermilyar milyar. Ketika dokter mengatakan kepada pasien kanker bahwa tidak ada lagi sel kanker di tubuh mereka setelah perawatan, itu berarti bahwa tes yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena sel kanker tersebut tidak sampai pada jumlah yang dapat diprediksi.
          Tembakau menjadi pemicu peningkatan resiko kanker terbesar terutama di negara berkembang, seperti Cina dan India. Kedua negara ini 40 persen penduduknya adalah perokok.
          Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
-        Tumbuh tidak terkendali(pembelahan sel melebihi batas normal)
-        Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
-        Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis
          Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi
          Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan ataupun diwariskan.
          Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
          Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau(25-30%), diet dan obesitas(30-35 %), infeksi(15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.

2.    Jantung
          Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembukuh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan jantung akibat rematik) dan penyakit jantung congenital (kerusakan bentuk struktur jantung sejak lahir). CVD berhubungan dengan kondisi seperti serangan jantung (MI), angina dan stroke.
Pada penyakit CHD dalam arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyempitan dan beberapa kasus aliran darah terblokir.
          Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Apabila oksigen tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh, akibatnya orang tersebut akan meninggal.

3.    HIV
          Adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
          HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih mematikan dan lebih mudah menular, juga merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia. HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat. Kedua spesies berawal di Afrika Barat dan Tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
          HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus(SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda yang ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama dari Guinea Bissau
          Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N, dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B(di Amerika dan Eropa), A dan D(di Afrika), C(di Afrika dan Asia).
          Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi.
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika Tengah dan Barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa Tipe E masih belum ditemukan.
          HIV menular melalui hubungan kelamin, hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum yang terkontaminasi melalui injeksi obat dalam perawatan kesehatan, antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
          Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk direkomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.

4.    Diabetes
          Bisa dimaklumi jika banyak orang khawatir dengan penyakit Diabetes. Karena penyakit tersebut telah menjadi penyebab kematian terbesar nomor lima di dunia. WHO melaporkan, jumlah kematian akibat penyakit tersebut di seluruh dunia adalah 3,2 juta orang per tahun. Itu artinya, setiap menit, 6 orang meninggal dunia akibat diabetes.
          Diabetes melitus adalah kondisi ketika tubuh tak bisa mengendalikan kadar gula dalam darah (glukosa), yang normalnya 60-120 mg/dl. Glukosa merupakan hasil penyerapan makanan oleh tubuh, yang kemudian menjadi sumber energi. Tapi, pada penderita DM, kadar glukosa ini terus meningkat sehingga terjadi penumpukan.
Mengapa pengaturan glukosa ini tak terkendali? Penyebabnya, karena terjadi gangguan pada kelenjar pankreas. Pada pankreas terdapat sel kecil khusus yang dinamakan sel beta atau dikenal juga sebagai ‘pulau-pulau Langerhans’, yang menghasilkan hormon insulin. Hormon inilah yang menjadi kunci pengatur pengiriman glukosa ke seluruh tubuh.
          Penyakit diabetes melitus (DM) atau akrab disebut kencing manis khususnya tipe 2 yang bukan faktor keturunan kini tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi, sehingga tidak bisa dicegah sejak dini.
          Tingginya jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia diakibatkan pola makan orang Indonesia yang terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.

5.    TB (Tuberculosis)
          Tuberkulosis atau TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.
          Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai.
          M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan Pewarnaan Gram. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria yang berperan dalam interaksi antara inang dan patogen menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.
          Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberculosis.
          Gejala utama tuberkulosis ialah batuk selama 3 minggu atau lebih, berdahak, dan biasanya bercampur darah. Bisa juga nyeri dada, mata memerah, kehilangan nafsu makan, sesak napas, demam, badan lemah, dan semakin kurus. Bila tidak ditangani, bisa terjadi syok hipovolemik atau sesak napas berat yang berujung kematian.

6.    Vector Borne
          Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dan lalat (vector borne) yaitu Malaria, telah membunuh lebih dari 1.2 juta orang, kebanyakan pada anak-anak di Afrika dibawah umur 5 tahun.
          Malaria adalah sejenis penyakit menular yang pada manusia sekitar 350-500 juta orang terinfeksi dan lebih dari 1 juta kematian setiap tahun. Terutama di daerah tropis dan Afrika(di bawah Gurun Sahara).
          Atas penemuan penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran diberikan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907. Malaria disebabkan oleh Parasit Protozoa. Plasmodium(salah satu Apicomplexa)
          Sistem irigasi dan buruknya sanitasi, suplai air, kondisi rumah dan penanganan sampah, penebangan hutan dan hilangnya biodiversity, menjadi pemicu utama.

7.    Hepatitis
  • Virus hepatitis A
          Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
  • Virus hepatitis B
          Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
          Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B.          Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
  • Virus hepatitis C
          Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.
  • Virus hepatitis D
          Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
  • Virus hepatitis E
          Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
  • Virus hepatitis G
          Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2011 Life, Healthy n Love. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates WP by Wpthemescreator