Google Website Translator Gadget

Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Januari 2013

Bahaya bakteri bagi manusia


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat mengatakan, ratusan orang telah terkontaminasi dan bahkan meninggal dunia karena terserang tujuh kuman berbahaya ini. Dilansir Healthnewsdaily berikut jenis kuman berbahaya tersebut.
1. Escherichia coli atau E-coli
Ini merupakan salah satu bakteri yang hidup di usus manusia dan hewan seperti sapi, domba, dan kambing. Umumnya bakteri ini sering ditemukan dalam hidangan daging setengah matang dan susu, ataupun air. Efek kontaminasi bakteri ini bisa berlangsung selama 10 hari dengan serangan diare akut, sakit perut, serta muntah.
Untuk menghindari infeksi E-coli, Anda diwajibkan memasak daging hingga matang merata, mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, dan menghindari susu yang tidak dipasteurisasi. Walau dianggap tak begitu berbahaya, E-coli dapat menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal, bahkan kematian.
2. Campylobacter
Bakteri berbentuk spiral ini biasa tumbuh pada ayam dan sapi. Umumnya bakteri ini menginfeksi tanpa disertai tanda-tanda munculnya penyakit. Mereka yang terpapar bakteri ini dapat terkena diare (berdarah disertai mual dan muntah), kram, nyeri perut, serta demam dalam waktu dua sampai lima hari bahkan hingga satu minggu.
Tahun 2005 sekitar 47 persen bakteri Campylobacter ditemukan pada dada ayam mentah. Hingga saat ini, setiap tahun muncul 13 kasus orang terkena bakteri ini dan berakibat fatal jika terjadi pada anak-anak, karena daya tahan tubuh mereka yang lebih lemah. Cara paling mudah menangkal bakteri ini adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik hingga bersih.
3. Listeria monocytogenes
Listeria monocytogenes merupakan bakteri yang ditemukan pada tanah dan air, serta makanan mentah, bahkan makanan olahan. Patut diwaspadai bahwa kuman ini mampu tumbuh dan menyebar dalam suhu dingin kulkas. Gejala yang ditimbulkan jika terkena bakteri atau kuman ini seperti mengigil, sakit kepala, sakit perut disertai muntah.
4. Vibrio parahaemolyticus
Bakteri Vibrio parahaemolyticus hidup di air asin dan sering ditemukan pada makanan laut mentah. Jika Anda mengkonsumsi kerang mentah atau setengah matang, berpotensi terinfeksi bakteri ini dalam 24 jam. Kemudian akan timbul gejala seperti diare dengan kram perut, mual, dan muntah.
5. Toxoplasma
Menurut CDC, lebih dari 60 juta orang berpotensi membawa parasit Toxoplasma gondi. Gejala yang ditimbulkan mirip gejala flu seperti sakit kepala dan demam. Adanya parasit ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan otak, organ lain, khususnya pada wanita hamil dengan imun yang lemah.
Umumnya parasit ini hidup pada air minum dan makanan daging mentah yang terkontaminasi parasit, serta pada kotoran kucing. Oleh karena itu untuk mencegah paparan ini, masaklah makanan pada suhu yang tepat, mencuci tangan usai menangani peliharaan Anda (khususnya kucing).
6. Salmonella
Sekelompok bakteri ini ditemukan pada unggas mentah, telur, dan daging sapi. Namun tak menutup kemungkinan, bakteri ini juga hadir pada buah dan sayur yang telah dicuci. Infeksi salmonellosis dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, kram perut, dan sakit kepala. Kondisi ini cenderung berlangsung antara empat hingga tujuh hari.
7. Norovirus
Norovirus merupakan virus yang memunculkan gastroentritis yang menyebabkan peradangan pada lambung dan usus. Umumnya virus ini disebut sebagai flu perut dan sering ditemukan pada makanan dan minuman yang terkontaminasi dari lingkungan dapur atau kamar mandi.
Gejala yang ditimbulkan mual, kram perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan kelelahan. Untuk mencegah infeksi ini, cucilah tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan aktifitas, dan jagalah kebersihan dapur dan kamar mandi Anda.






Tips menjaga pikiran tetap tajam


Ada beberapa cara atau tips agar pikiran kita tetap tajam seiring berjalannya usia yang kadang lupa atau karena konsentrasi kurang seperti yang tejadi pada anak muda masa kini.

Lakukan Sesuatu, 
beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari seperti lari jogging, trademilk, aerobik teratur akan membuat otak lebih fresh alias segar serta menjaga kebugaran mental.

Makan Berserat
Makan berserta tinggi membuat pencernaan lancar, yang akan membuat kinerja organ tubuh maksimal termasuk otak

Perhatikan Pola Makan
Terlalu banyak makan tidak baik membuat lamban kinerja otak, namun terlalu sedikit makan juga sangat tidak baik karena dapat merusak otak, seperti diet yang berlebih dapat membuat sesorang mengalami anoreksia, penelitian menyatakan bahwa diet berlebih dapat membuat gangguan memori, kebingungan.

Jaga tubuh Anda
Sebagian besar penyakit yang dapat dicegah - seperti diabetes tipe II, obesitas dan hipertensi - semua mempengaruhi otak Anda. Seluruh sistem masalah kesehatan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan gangguan memori. Menjaga sistem peredaran darah Anda dalam keadaan baik, seperti menghindari rokok dan lemak jenuh, mengurangi serangan yang berkaitan dengan usia kerusakan otak.

Istirahat di Tempat Relaksasi
Istirahat yang cukup serta tidur yang baik dapat membuat lebih tenang dan setidaknya menghilangkan stres yang menurut penelitian dapat membantu meminimalisir penurunan kognitif otak.

Nikmati kopi dan teh Anda
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi kafein dapat melindungi otak. Menurut studi longitudinal besar, dua sampai empat gelas sehari bisa mencegah penurunan kognitif normal dan menurunkan kejadian Alzheimer sebesar 30 hingga 60 persen. Tidak jelas apakah manfaat yang datang dari kafein atau antioksidan yang ditemukan dalam kopi dan teh, tetapi latte dapat meningkatkan kognisi siang ini dan beberapa dekade dari sekarang.

Pesannya jangan kebanyakan yah, sesuatu yang berlebih kan gak baik juga bagi tubuh. Sewajarnya saja kita mengkonsumsi kopi. 

Makan ikan
Asam lemak esensial, seperti Omega 3s yang terdapat pada ikan​​, sangat penting untuk fungsi otak dan terbukti bermanfaat untuk mengobati penyakit seperti depresi.Namun berhati-hati dengan ikan yang sudah terkontaminasi dengan limbah seperti merkuri yang dapat merusak otak.

Santai Saja
Beberapa ilmuwan menduga bahwa gaya hidup seimbang dan melakukan kegiatan santai seperti yoga, sosialisasi dan kerajinan dapat menunda gangguan memori dengan mengurangi stres.

Hindari Suplemen
Suplemen telah mendapatkan nilai buruk baru-baru ini, bahkan dengan multivitamin yang akrab sekarang ini tampak seperti buang-buang uang - atau lebih buruk. Pil untuk otak, seperti ginkgo dan melatonin, kemungkinan termasuk dalam hal yang tidak berguna. Meskipun "alami" pil tersebut tidak bebas dari potensi efek samping, seperti tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, masalah kesuburan dan depresi. Dan di antara orang yang sehat, ginkgo tidak menawarkan manfaat otak termasuk dari plasebo. (Dalam beberapa kasus, plasebo bekerja lebih baik.)

Asah Otak Anda
Teka-teki silang, permainan sudoku, dan permainan mengasah otak lainnya adalah cara yang sangat baik untuk menjaga pikiran dan otak kita. Akan tetapi dengan permainan tantangan yang berbeda-beda akan lebih baik bagi otak kita dibandingkan dengan bermain permainan yang sama berulang-ulang. 






NARCOLEPSY


Narcolepsy
Narcolepsy is a sleep disorder that occurs when the brain fails to regulate sleep-wake cycles. This can result in people falling asleep at inappropriate times, such as while working, having a conversation, and, most dangerously, while driving a car. Other characteristic symptoms include cataplexy (a sudden loss of voluntary muscle tone) and brief episodes of total paralysis at the beginning or end of sleep.
What Is Narcolepsy?
Narcolepsy is a chronic sleep disorder resulting from the brain's inability to regulate sleep-wake cycles. At various times throughout the day, people with narcolepsy experience the fleeting urge to sleep. If the urge becomes overwhelming, patients fall asleep for periods lasting from a few seconds to several minutes. In rare cases, some people may remain asleep for an hour or longer. There is no known cure for narcolepsy.

Although it is estimated that this condition afflicts as many as 200,000 Americans, fewer than 50,000 are diagnosed. It is as widespread as Parkinson's disease or multiple sclerosis (MS) and more prevalent than cystic fibrosis, but it is not as well known. Narcolepsy is often mistaken for depression, epilepsy, or the side effects of medications.
  
Understanding Sleep States
Normally, when an individual is awake, brain waves show a regular rhythm. When a person first falls asleep, the brain waves become slower and less regular. This sleep state is called non-rapid eye movement (NREM) sleep. After about an hour and a half of NREM sleep, the brain waves begin to show a more active pattern again, even though the person is in deep sleep. This sleep state, called rapid eye movement (REM) sleep, is when dreaming occurs.

In narcolepsy, the order and length of NREM and REM sleep periods are disturbed, with REM sleep occurring at sleep onset instead of after a period of NREM sleep. Thus, narcolepsy is a disorder in which REM sleep appears at an abnormal time. Also, some of the aspects of REM sleep that normally occur only during sleep -- lack of muscle tone, sleep paralysis, and vivid dreams -- occur at other times in people with narcolepsy. For example, the lack of muscle tone can occur during wakefulness in a cataplexy episode. Sleep paralysis and vivid dreams can occur while falling asleep or waking up

Narcolepsy Symptoms
In severe cases, narcolepsy symptoms can cause serious disruptions in a person's social, personal, and professional life. The classic symptom is excessive and overwhelming daytime sleepiness. Other symptoms of narcolepsy include cataplexy, sleep paralysis, and hypnagogic hallucinations. In most cases, the first symptom to appear is excessive and overwhelming daytime sleepiness.
An Introduction to Narcolepsy Symptoms and Signs 
Narcolepsy is a chronic condition caused by the brain's inability to regulate sleep-wake cycles normally. At various times throughout the day, people with narcolepsy experience the fleeting urge to sleep. If the urge becomes overwhelming, people fall asleep for periods lasting from a few seconds to several minutes. In rare cases, some people may remain asleep for an hour or longer.

The classic narcolepsy symptom is excessive and overwhelming daytime sleepiness. Three other classic symptoms, which may not occur in all people, are:

  • Cataplexy
  • Sleep paralysis
  • Hypnagogic hallucinations.

Excessive Daytime Sleepiness
The characteristic symptom of narcolepsy is excessive and overwhelming daytime sleepiness, even after adequate nighttime sleep. A person with narcolepsy is likely to become drowsy or to fall asleep, often at inappropriate times and places. Daytime sleep attacks may occur with or without warning and may be irresistible. These attacks can occur repeatedly in a single day. Drowsiness may persist for prolonged periods of time. In addition, nighttime sleep may be fragmented, with frequent interruptions.

Cataplexy
Cataplexy is another symptom of narcolepsy. This is a sudden episode of loss of muscle function, ranging from slight weakness (such as limpness at the neck or knees, sagging facial muscles, or inability to speak clearly) to complete body collapse. Attacks may be triggered by sudden emotional reactions, such as laughter, anger, or fear, and may last from a few seconds to several minutes. The person remains conscious throughout the episode


Cause of Narcolepsy
It is not known exactly why narcolepsy occurs. However, researchers currently believe that multiple factors interact to cause the disorder. Some researchers believe that narcolepsy is caused by a variation of certain genes located on chromosome 6. Other possible causes include tumor growth and traumatic injuries to certain parts of the brain involved in rapid eye movement (REM) sleep.
  
An Introduction to the Cause of Narcolepsy
No one knows the exact cause or causes of narcolepsy (a condition characterized by brief attacks of deep sleep). Doctors can seldom explain why one person gets narcolepsy and another does not. Research scientists currently believe that narcolepsy may be caused by multiple factors interacting to cause neurological dysfunction and sleep disturbances.

Genetic Influence
One possible cause of narcolepsy is a variation of certain genes located on chromosome 6. This gene portion, known as HLA complex, has been shown to be associated with narcolepsy. The majority of people diagnosed with narcolepsy have specific variations in these HLA genes. However, many people in the general population without narcolepsy also have these variations. Therefore, scientists believe the altered HLA gene increases an individual's chance of developing narcolepsy, but it is not the only reason a person develops narcolepsy.

Many other genes besides the HLA complex may contribute to the development of narcolepsy.

Other Possible Narcolepsy Causes
Other factors appear to play important roles in the development of narcolepsy. Some rare cases of narcolepsy are known to result from traumatic injuries to parts of the brain involved in REM sleep or from tumor growth and other disease processes in the same regions.

Some other factors that could have an effect on the development of narcolepsy include:

  • Infections
  • Exposure to toxins
  • Dietary factors
  • Stress
  • Hormonal changes (such as those occurring during puberty or menopause).

CHATINONE


Chatinone berasal dari tanaman Catha edulis atau Khat.
catha edulis
Tanaman ini tumbuh di Afrika dan sebagian wilayah Arab. Di daerah asalnya, tanaman ini dikonsumsi langsung dengan cara dikunyah dan bukan diekstrak kandungan aktifnya yakni chatinone.

amfetamin efedrin
Cathinone, atau benzoylethanamine (dipasarkan sebagai hagigat di Israel), adalah alkaloid monoamina, ditemukan di edulis Catha semak (khat) dan secara kimiawi mirip dengan amfetamin efedrin, Katin dan lainnya.
Cathinone menginduksi pelepasan dopamin dari persiapan striatal yang prelabelled baik dengan dopamin atau prekursor nya. Ini mungkin adalah kontributor utama efek stimulan dari Catha edulis. Cathinone berbeda dari amfetamin lain, karena ia memiliki kelompok fungsional keton. Amfetamin lain yang berbagi struktur ini termasuk antidepresan bupropion dan methcathinone stimulan.
chatinone
Cathinone secara struktural terkait dengan methcathinone, dalam banyak cara yang sama seperti amfetamin berkaitan dengan metamfetamin. Cathinone berbeda dari amfetamin dengan memiliki sebuah atom oksigen keton (C = O) pada β (beta) posisi rantai samping. Katin alkohol merupakan stimulan yang kurang kuat. Konversi biophysiological dari cathinone ke Katin yang harus disalahkan untuk depotentiation daun khat dari waktu ke waktu. Daun segar memiliki rasio yang lebih besar dari cathinone untuk Katin daripada yang kering, sehingga memiliki efek psikoaktif lebih.
Cathinone dapat diekstraksi dari Catha edulis, atau disintesis dari α-bromopropiophenone (yang mudah dibuat dari propiophenone).
Penggunaan cathinone yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, gelisah, lekas marah, insomnia, halusinasi dan serangan panik. Pelaku kronis beresiko terkena gangguan kepribadian dan mempertahankan infark miokard.
Obat yang dimaksud dalam hal ini sebenarnya adalah mephedrone, turunan cathinone yang tidak terjadi di alam. Mephedrone lebih potensial sebagai agen pelepasan serotonin dibandingkan dengan cathinone atau methcathinone, maka penggunaannya dalam pil partai sebagai pengganti “hukum” untuk MDMA. Orang mengemudi di bawah pengaruh obat memiliki serum atau urin diuji untuk kehadiran cathinone dan norephedrine, metabolit utama.
 
Copyright 2011 Life, Healthy n Love. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates WP by Wpthemescreator