Setiap perempuan yang memasuki usia puber akan mengalami haid (menstruasi) pertamanya yang disebut dengan menarche. Terdapat 5 gangguan haid yang paling sering muncul yaitu : oligomenore (jangka waktu haid terlalu lama), polimenore (terlalu sering haid), hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (terlambat haid).
Pada amenore, kelainan ini memiliki gejala yang sangat bervariasi tergantung penyebabnya. Sebagai contoh, jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami puber maka tidak akan ditemukan tanda-tanda puber seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak, serta perubahan bentuk tubuh.
Sementara itu jika penyebabnya adalah kehamilan akan ditemukan morning sickness (sakit di waktu pagi) dan pembesaran perut. Namun jika penyebabnya adalah kadar hormone tiroid yang tinggi, maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, serta kulit yang hangat dan lembab.
Pada amenore jenis primer dikelompokkan dalam 4 grup yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Di grup 1, seorang perempuan tidak memiliki tanda seks sekunder berupa payudara yang tidak membesar (dada rata), namun memiliki rahim yang normal. Akan tetapi tidak ada hormone esterogen yang berguna untuk merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium. Dalam hal ini disebabkan oleh kegagalan hipotalamus dan hipofisa. Kelainan kromosom menjadi penyebab tersering dalam grup 1 ini, meski penderitanya masih memungkinkan untuk hamil.
Pada grup 2, seorang perempuan memiliki payudara dan dapat memproduksi hormone esterogen dalam jumlah cukup, namun tidak memiliki rahim. Karena tak ada rahim maka haidpun tidak akan terjadi dan penderitanyapun tak memungkinkan untuk hamil, hal ini bisa terjadi karena kelainan bawaan sejak lahir.
Grup 3, seorang perempuan tidak memiliki payudara dan tidak pula memiliki rahim. Namun kasus yang demikian sangat jarang terjadi di Indonesia. Pada grup 3 ini hormone esterogen yang berguna untuk merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium tidak pernah terbentuk. Terjadi defisiensi enzim 17 alfa hidroksilase. Karena defisiensi ini hormone esterogen tidak terbentuk, demikian juga dengan tanda seks sekunder. Maka yang terjadi adalah perempuan tidak akan mengalami haid.
Terakhir pada grup 4, seorang perempuan memiliki payudara dan memiliki rahim seperti halnya perempuan lainnya. Namun yang menjadi penyebab amenore adalah kurang cukupnya produksi hormone esterogen untuk merangsang dilepaskannya sel telur. Penyebabnya, terjadi polikistik ovarium (terdapat kista-kista kecil) atau adanya gangguan hipotalamus dan hipofisis. Grup 4 ini merupakan jenis amenore yang paling banyak diderita oleh kaum perempuan. Dengan sesegera mungkin melakukan pemeriksaan, maka akan dapat dilakukan penanganan dengan tepat.
0 komentar:
Posting Komentar