Peralatan-peralatan dan teknis mikroskopis yang dipakai dalam penelitian tentang sel
1.Mikrotom
Alat penyayat yang menghasilkan sayatan sangat tipis hingga ketebalan 5 mikron.
2.Fiksasi
Suatu cara mematikan sel, tetapi tidak merusak struktur sel.
3.Pewarnaan
Suatu teknik dengan menggunakan zat kimia tertentu dan atas dasar reaksi keasaman (pH), yang dapat membedakan dengan kontras bagian-bagian sel.
4.Mikroskop biasa cahaya
Ditemukan Leuwenhoek, dikembangkan oleh Hans dan Jansen (1690), dengan alat pemantulnya adalah lensa.
5.Mikroskop fase kontras
Diciptakan oleh Fritz Zernike (1935), kelebihannya terletak pada susunan alat optic yang lebih kompleks.
6.Mikroskop electron
Suatu alat yang dapat memebesarkan objek sampai kira-kira 100.000 kali. Alat pemantulnya adalah electron.
Contoh :
SEM (scanning electron microscope) menghasilkan gambar 3 dimensi
TEM (transmission electron microscope) menghasilkan gambar 2 dimensi
Pada perkembangan terakhir ini sedang dikembangkan mikroskop proton.
7.Sentrifugasi
Suatu alat pemusing (pemutar) berkecepatan tinggi yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian sel. Tiap bagian sel mempunyai berat jenis (BJ) tertentu, maka apabila diputar dengan system ini akan didapatkan bagian sel yang siap untuk diamati.
MIKROSKOP CAHAYA
-menggunakan cahaya sebagai sumber penyinaran, karena itu diperlukan lensa untuk memperbesar bayangan beda.
-untuk mengamati objek diperlukan preparat yang tembus cahaya, sehingga preparat harus diiris setipis mungkin dengan ketebalan tidak lebih dari 50 mkron. Medium yang umum digunakan adalah air yang diteteskan ke atas gelas benda.
-objek dapat diamati dalam keadaan hidup atau mati. Dapat diamati langsung melalui lensa okuler.
-bayangan yang diperoleh diperbesar hingga mencapai 100x, 400x, 1000x.
MIKROSKOP ELEKTRON
-menggunakan electron sebagai pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti lensa, bayangan yang dihasilkan di tampilkan di layar monitor.
-objek yang akan diamati harus sangat tipis dan berada di ruang hampa udara agar dapat ditembus electron.
-tidak dapat mengamati objek yang masih hidup, biasanya digunakan untuk mengamati organel-organel sel.
-tidak dapat dilakukan pengamatan langsung, tetapi harus dilakukan berkali-kali untuk bisa menyimpulkan hasil.
-bayangan yang dihasilkan bisa mencapai perbesaran sejuta kali.
0 komentar:
Posting Komentar