MUNAFIK
Ada seorang ayah yang selalu memperingatkan anaknya supaya tidak pergi ke nite club yang berada di kotanya karena disitu sering dipertunjukkan tari telanjang. Setiap kali anaknya yang remaja itu bertanya mengapa ia tidak boleh pergi ke nite club itu sang ayah selalu menjawab, “karena nanti kalau kamu ke sana, kamu akan lihat apa yang seharusnya tidak boleh kamu lihat!”
Karena terus-menerus diperingati oleh ayahnya, akhirnya tumbuhlah rasa penasaran yang amat sangat di hati sang remaja ini. Ia ingin sekali tahu apa yang sebenarnya terjadi di nite club itu. Maka pada suatu malam, diam-diam dia nekat pergi ke nite club itu.
Ternyata, di tempat itu dia memang melihat apa yang seharusnya tidak dilihatnya disana : Ayahnya!!!!!!!!
TIDAK MELAKUKAN APA-APA
Di pertapaan Selibat ada kebiasaan bahwa di akhir pecan para biarawan mudanya diijinkan untuk melancong ke kota. Keesokan harinya mereka wajib mengaku dosa pada pimpinan pertapaan.
Sabtu kemarin Moke, Jony, Cybar, dan Tjov melancong ke kota. Hari ini mereka satu per satu mengaku dosa pada pimpinan pertapaan.
“Moke, apa yang telah kau lakukan kemarin?”
“saya menelan ludah saat melihat gadis super seksi!”
“ oh, dosamu ringan. Sekarang keluar dan minumlah ramuan khusus yang ada dekat pintu masuk.”
Melihat Moke meminum ramuan khusus itu, Tjov terlihat senyum-senyum sendiri.
“Jony, apa yang telah kau lakukan kemarin?”
“saya mengumpat saat kaki saya terinak nenek-nenek.”
“oh, dosamu ringan. Sekarang keluar dan minumlah ramuan khusus yang ada dekat pintu masuk.”
Kali ini Tjov tertawa-tertawa kecil!
“Cybar, apa yang telah kau lakukan kemarin?”
“saya keliru melafalkan doa saat berpapasan dengan gadis cantik.”
“oh, dosamu ringan. Sekarang keluar dan minumlah ramuan khusus yang ada dekat pintu masuk.”
Kini Tjov tertawa terpingkal-pingkal!!
“Tjov, kenapa kamu ketawa? Apa yang kau lakukan kemarin?”
“saya tidak melakukan apa-apa selain kencing dalam ramuan khusus itu tadi pagi…….”
“??????”
0 komentar:
Posting Komentar